
Portal Berita Game Terbaru
Dulu waktu kecil, terutama bagi anakanak Generasi Milenial dan Generasi Z, pasti sangat suka main PS (Playstation), baik itu dari rental atau dibelikan oleh orang tua . Saya yakin bukan hanya saya yang merasakan bahwa bermain game di masa lalu sangat menyenangkan . Kenangan akan waktuwaktu itu muncul kembali dalam ingatan .
Momen ketika saya bilang kepada abang penjaga rental, "Bang, sisa jamnya buat besok ya ? " atau "Bang, nambah lagi sejam," sambil tertawa bersama teman, tanpa memikirkan beban hidup, benarbenar mengasyikkan . Ada kerinduan untuk kembali ke masa itu . Tapi kenapa kerinduan itu masih menghantui pikiran ? Akan tetapi kita bisa bermain game di era sekarang, bahkan dengan grafis yang lebih baik .
Sering kali anakanak Generasi Milenial dan Generasi Z merasa bahwa "sekarang bermain game tidak ada kesenangannya sama sekali . Tidak senang, malah merasa bosan dan lelah . " Pemikiran ini menjadi alasan mengapa mereka ingin kembali ke masa kanakkanak .
Jika dipikirpikir, ada benarnya juga pernyataan itu . Dulu, bermain game menyenangkan, namun kini menjadi membosankan . Saya rasa, ada beberapa penyebab yang membuat hal ini terjadi .
Pekerjaan Jadi Faktor Utama
Anakanak Generasi Milenial dan Generasi Z kini sudah memasuki fase produktif . Ini berarti banyak dari mereka yang sudah bekerja atau sedang mencari pekerjaan . Faktor pekerjaan membuat mereka merasa bosan dan lelah saat bermain game saat ini . Setelah pulang kerja, tubuh dan pikiran sudah merasa letih, terlebih jika sudah dimarahi atasan, sehingga mood untuk bermain game pun hilang . Jam kerja yang panjang juga mengurangi waktu untuk melakukan halhal lain yang lebih penting . Misalnya, berangkat kerja jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore (baru keluar kantor) . Parahnya, ada kemacetan . Sampai rumah bisa jadi jam 6 sore . Ini mengurangi waktu untuk bermain game, sementara banyak aktivitas lain yang lebih penting seperti makan, mandi, berbincang dengan pasangan, atau beristirahat . Jika dipaksakan bermain game setelah pulang kerja, terkadang malah jadi overthinking . Terlintas berbagai pikiran seperti kerjaan, merasa hidup stagnant, memikirkan teman yang sudah lebih sukses, cicilan, atau ingat harus mengirim uang untuk orang tua . Jadi, daripada merasa senang, malah jadi pusing . Pikiran ingin berwisata kemanamana . Akhirnya berhenti bermain game karena merasa ada yang lebih penting yang harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan .
Bermain Game Sejak Kecil Membuat Terbiasa dengan Formula Cerita dan Gameplay
Generasi Milenial dan Generasi Z adalah yang memiliki kesempatan bermain game di masa keemasan konsol . Dari akhir 90an hingga awal 2000an merupakan periode emas bagi perkembangan industri game . Pada tahuntahun itu, internet mulai banyak diakses, termasuk di Indonesia . Di samping itu, konsol game legendaris seperti Super Nintendo, Playstation 1, dan Playstation 2 dirilis . Bahkan di Indonesia, ketiga konsol ini masih digunakan di rental dan pribadi beberapa tahun setelah rilis . Di tahun 2023, rental Playstation 2 masih ada . Penjualan Playstation 2 pun masih tinggi di marketplace, mungkin karena nostalgia, untuk anak, atau hanya untuk koleksi .
Pengalaman bermain game sejak kecil membuat Generasi Milenial dan Generasi Z menyelesaikan banyak permainan dari berbagai jenis . Akibatnya, saat mereka bermain, mereka mengenali pola dalam sebuah game, apalagi dengan banyaknya game yang diremake saat ini . Mereka bahkan dapat menebak sebelum menyelesaikannya — seperti kapan karakter akan mati, kontrol yang mirip dengan game lain, dan fitur yang bisa diprediksi . Selain itu, game remake sering menghadirkan cerita yang tidak jauh berbeda dari yang mereka alami di masa kecil .
Permainan Saat Ini Terlalu Rumit dan Realistis
Dengan kemajuan zaman, kualitas grafis game terus meningkat . Hingga saat ini, grafis tersebut terlihat sangat mirip dengan kenyataan . Walaupun grafis yang realistis terlihat mengesankan, beberapa orang merasa kebingungan dengan hal ini . Ada gamer yang lebih memilih permainan dengan gaya seni yang unik . Ini berarti bahwa game tidak harus super realistis, tetapi memiliki ciri khas visualnya sendiri . Terdapat juga gamer yang hanya memainkan game dari penyewaan PlayStation 2 dan tidak mencoba PlayStation 3, 4, atau 5 . Ketidaktahuan mereka terhadap perkembangan game terbaru justru menjadi kendala karena saat mereka mencoba game baru, mereka merasa bingung . Beberapa orang berpendapat bahwa game saat ini terlalu rumit, sehingga menyulitkan dan mengganggu konsentrasi . Terkadang, terdapat juga gamer yang tidak menguasai Bahasa Inggris, sementara banyak game sekarang menawarkan fitur pilihan ganda . Ditambah lagi, jika gamenya bertipe open world, mereka akan bingung menentukan arah, apalagi jika desain levelnya tidak linier dan mereka harus banyak menjelajah . Pasti akan sangat membingungkan !
Kelebihan Pilihan
Industri game sekarang menjadi salah satu sektor hiburan paling menguntungkan dibandingkan dengan film dan musik . Oleh karena itu, banyak pengusaha tertarik untuk berinvestasi di bidang ini . Dengan adanya internet, banyak pengembang game yang menjual kembali permainan lama mereka untuk menarik perhatian nostalgia .
Saat ini, banyak pula metode langganan hadir dengan ratusan game beragam, seperti Xbox Game Pass, EA Play, dan PlayStation Plus . Keberadaan sistem ini justru membuat gamers bingung dengan banyaknya pilihan yang ada . Bayangkan, dengan berlangganan selama sebulan, kamu sudah mendapatkan ratusan game di akun kamu . Tentu akan kebingungan memilih yang mana untuk dimainkan . Banyaknya pilihan seharusnya memudahkan, tetapi malah menambah kebingungan . Akhirnya, mereka hanya memainkan satu atau dua game saja, dan seringkali tidak sampai menyelesaikannya karena begitu mudahnya beralih ke game lain saat merasa bosan, terutama dengan ratusan game yang sudah tersedia . Dulu, mereka harus menghemat uang untuk bisa mencoba game baru .
Kondisi gamers bagi Generasi Milenial dan Generasi Z kini sangat berbeda dibandingkan dengan masa kecil mereka . Saat itu, bermain game tanpa memikirkan tanggung jawab hidup kini telah berubah seiring bertambahnya usia dan perkembangan zaman .